foto kepala

Translate

Jumat, 23 November 2018

Pergilah....

Kamu emang aneh, mau aku sayang, mau aku urusin, aku support tapi kamunya ga mau. Orang dengan spirit tinggi harusnya bersama aku sebagai pendampingnya, bukan dia yang sekarang bersamamu. Aku ngerasa lebih pantas berasa di sampingmu. Tapi aku mengikhlaskan kepergiamu, sejak Januari awal tahun ini, hampir setahun. Masa-masa kamu tinggalkan begitu aja sudah aku terima. Hubungan kita sudah normal kembali. Rasa yang pernah muncul pun sudah hilang, sampai akhirnya kemarin Rabu, 21 November kamu ngajak aku makan siang bareng, kita makan siang di Kalibata City Square, setelah berbulan-bulan lamanya kita ga pernah makan siang lagi. Perasaan aku masih biasa-biasa aja, namun saat kamu menggenggam tanganku di mobil, rasa itu kembali hadir. Aku merasa ini ga adil, kenapa kamu begitu sulit untuk aku gapai padahal kamu tepat disampingku. 



Sosok pria yang aku cari-cari ada pada kamu, smart, well educated, selalu semangat, baik, royal, penyanyang. Tapi kamu datang hanya untuk pergi. Aku ingat kata-katamu bahwa "Aku ingin membuatmu bahagia, menghapus kesedihan di wajahmu" nyatanya??? kalimat janji ini udah aku dengar ratusan kali dari ratusan pria yang pernah dekat sama aku, semua ngucapin itu tapi janji tinggal janji. Seandainya kamu baca tulisan aku ini, coba renungkan sedikit aja arti hadirku bagimu? Aku tidak meminta kamu melepaskannya, tapi ijikan aku menjadi bagian dalam hidupmu.

Tapi aku tau itu tidak mungkin, Aku pun gak berharap lagi. anyway... aku harus pergi dari hidupmu. Supaya aku tidak terluka kenangan masa lalu bersamamu. Aku juga berhak untuk bahagia kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar