Untukmu yang entah dimana kamu berada sekarang, mungkin saja kamu adalah orang yg aku kenal, atau bahkan tidak sama sekali ku kenal, itu gak masalah. Untukmu yg sudi menjadikan aku pelabuhan terakhir jiwamu, untukmu yg yakin dan mantap hendak menjadikan aku Ibu bagi anak2 mu, Untukmu yg terperangkap atau beruntung karena akan memiliku. Ijinkan aku menyuarakan isi hati yang sama sekali tidak orang ketahui (boong banget yah gw, jelas2 gw posting di Blog, ceritanya pencitraan hehe). Baca dan pertimbangkan baik-baik, renungkan dalam2, jangan sampai menyesal karena menikahi atau menyesal karena membiarkan aku dinikahi pria lain. Take or Leave!
Aku bukan orang yg mudah jatuh cinta. Tapi aku yakin kamu bisa membuat aku jatuh cinta padamu.
Aku bukan wanita yg romantis, tapi kalau setiap hari kamu mengajarkan aku bagaimana bersikap romantis, aku akan lebih romantis, setiap hari aku akan kecup keningmu sebelum tidur, ku taburkan bunga di tempat tidurmu (di kira kuburan ya?). Aku pun akan rela berbagi makan sepiring berdua denganmu demi dibilang romantis (romantis apa pelit?).
Tapi 1 hal... tidak mudah untuk mengambil hatiku, taukah kamu hatiku sudah lama membeku, pintu hatiku sudah ku tutup rapat dan ku kunci, kuncinya ku buang ke laut, di laut diambil nelayan, sama nelayan dikasih ke polisi, sama polisi di jual ke mafia, eh dari mafia dibeli sama kamu deh, akhirnya bisa juga kamu buka lagi pintu hatiku. Tapiiii aku lupa baru sebulan yg lalu aku ganti kunci pintuku, ada yang mau aku ambil, terus kuncinya udah aku buang lagi ke laut. (please repeat again).
Tapi yang jelas aku mohon maaf jika nanti cintaku tidak sempurna, jika aku hidup sendiri dengan dunia aku, karena sudah lama aku mati suri. Aku mohon maaf jika belaian tanganku tak terasa tulus di tubuhmu, aku mohon maaf kalau masakan yg ku masak tak berkenan di lidahmu, aku mohon maaf jika senyumku terasa mahal untukmu, aku mohon maaf jika aku sering meminta waktu untuk sendiri, aku mohon maaf jika aku malas makeup, aku mohon maaf jika nanti aku sering tidak bersedia ditemani shopping oleh mu, aku mohon maaf jika aku terasa dingin untukmu. Aku mohon maaf jika suatu hari nanti kamu bertanya "apa gunanya kamu dalam hidupku dan apa gunanya aku dalam hidupmu?" aku tidak tau. Yang ku tau hidup adalah saling melengkapi, mungkin kamu hanya perlu banyak berkorban untuk banyak melengkapi diriku yang banyak kekurangan ini. Tapi aku tidak meminta apalagi memaksa kamu untuk melengkapi aku menjadi sempurna di matamu.
Jika kamu menunggu ungkapan kata ini dari aku, aku mohon maaf dengan menyesal aku tidak bisa mengatakan "aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri" karena apa? aku pun tidak pernah mencoba mencintai diriku sendiri, bagaimana aku mau mencintai kamu lebih dari aku?
Tapi kamu pun suatu hari nanti akan bertanya, "apa yang aku butuhkan dari kamu?" aku pastikan dan berikan jawaban dari sekarang "aku tidak butuh apa-apa darimu" jika uang yang kamu rasa menjadi penting untuk kamu berikan padaku, sehingga kamu harus bekerja keras siang dan malam, TIDAK, aku tidak butuh uang mu, ijinkan aku bekerja, gunakanlah uang yg sudah kamu dapatkan dari keringatmu untuk keperluan yang kamu rasa penting bagimu. Aku bukan wanita materialistis. Sama sekali aku tidak butuh apa-apa dari kamu, kamu tidak perlu bersusah-sudah membeli mawar sebagai tanda cinta kamu ke aku, gak perlu, toh mawar itu akan ku biarkan layu dan mengering, cukuplah mengerti aku jika kamu mencintaiku. Lantas apa yang aku butukan dari mu sebagai suamiku? aku tidak butuh apa-apa, tetaplah menjadi dirimu sendiri yang tidak perlu memaksakan merubah menjadi pangeran yang ramah atau polisi siaga untuk diriku. Tetaplah menjadi dirimu sendiri.
Sekarang kamu sudah tau siapa aku, kalau wanita lain memberikan 1 sampai 10 syarat ideal menjadi suaminya, aku bahkan tidak punya 1 syarat pun. Oleh karena itu bijaksanalah untuk tidak memberikan syarat kepadaku jika bersedia menjadi istrimu. Sekali lagi aku mungkin bukan wanita yang sempurna, tapi kehadiranmu bisa saja menjadikan diriku sempurna. 1 hal yang sangat aku pahami dan aku terima dengan lapang dada adalah TIDAK SEMUA YANG TERJADI DALAM HIDUP KITA ADALAH SESUAI DENGAN YANG KITA INGINKAN, termasuk mungkin jika kamu menjadi suamiku, atau aku menjadi suamimu. Mungkin saja kamu akan berkata : pria mana yang mau menikahi wanita seperti aku? wanita dingin dan tak punya rasa mungkin juga tak punya hati dan cinta. Laki-laki mana yang sudi menikahi wanita seperti mayat hidup, atau punya dunia sendiri? tidak ada. Aku jawab ADA. siapa? alm Ayahku. Dia menerima mamaku tanpa syarat, buruknya mamaku diterimanya, baiknya mamaku dianggapnya bonus saja dari Tuhan. Ayahku mencintai mamaku yang sepanjang hidupnya tidak pernah mencintai ayaku. Lantas mungkin kamu juga akan bertanya : pria mana pun yang menikahi aku hanyalah pria tolol yang tidak akan pernah bahagia selama pernikahannya. Aku sangat menyadari 1 hal, Bahagia itu bukan diciptakan atau datang dari orang lain, bahagia itu diciptakan dan datang dari diri sendiri.
So terakhir, aku tidak tau haruskan mengucapkan terimakasih atau turut berduka jika kelak kamu menikahi aku nanti. Aku tidak akan menjanjikan apa2, termasuk kebahagiaan dan kesetiaan. Begitupun dari dirimu, aku tidak mengharap apa2, kebahagiaan dan kesetiaan.
Aku tidak pernah tau apa yang terjadi nanti, mungkin saja dengan kasihmu dan kasih Tuhan mampu membuat aku yang seperti ini menjadi sangat sungguh mencintaimu, bahkan rela mati untukmu, cuma waktu yang bisa menjawab. Jika dalam perjalanan hidup kita nanti kamu merasa berat melanjutkan hidup dengan aku, katakan saja, jangan pikul sendiri beban dipundakmu. Kembalikan aku pada orangtuaku, itupun jika nanti mamaku masih hidup, jika sudah tiada lepaskan aku secara ikhlas dari hidupmu. Trimakasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk membaca ini.
Aku bukan orang yg mudah jatuh cinta. Tapi aku yakin kamu bisa membuat aku jatuh cinta padamu.
Aku bukan wanita yg romantis, tapi kalau setiap hari kamu mengajarkan aku bagaimana bersikap romantis, aku akan lebih romantis, setiap hari aku akan kecup keningmu sebelum tidur, ku taburkan bunga di tempat tidurmu (di kira kuburan ya?). Aku pun akan rela berbagi makan sepiring berdua denganmu demi dibilang romantis (romantis apa pelit?).
Tapi 1 hal... tidak mudah untuk mengambil hatiku, taukah kamu hatiku sudah lama membeku, pintu hatiku sudah ku tutup rapat dan ku kunci, kuncinya ku buang ke laut, di laut diambil nelayan, sama nelayan dikasih ke polisi, sama polisi di jual ke mafia, eh dari mafia dibeli sama kamu deh, akhirnya bisa juga kamu buka lagi pintu hatiku. Tapiiii aku lupa baru sebulan yg lalu aku ganti kunci pintuku, ada yang mau aku ambil, terus kuncinya udah aku buang lagi ke laut. (please repeat again).
Tapi yang jelas aku mohon maaf jika nanti cintaku tidak sempurna, jika aku hidup sendiri dengan dunia aku, karena sudah lama aku mati suri. Aku mohon maaf jika belaian tanganku tak terasa tulus di tubuhmu, aku mohon maaf kalau masakan yg ku masak tak berkenan di lidahmu, aku mohon maaf jika senyumku terasa mahal untukmu, aku mohon maaf jika aku sering meminta waktu untuk sendiri, aku mohon maaf jika aku malas makeup, aku mohon maaf jika nanti aku sering tidak bersedia ditemani shopping oleh mu, aku mohon maaf jika aku terasa dingin untukmu. Aku mohon maaf jika suatu hari nanti kamu bertanya "apa gunanya kamu dalam hidupku dan apa gunanya aku dalam hidupmu?" aku tidak tau. Yang ku tau hidup adalah saling melengkapi, mungkin kamu hanya perlu banyak berkorban untuk banyak melengkapi diriku yang banyak kekurangan ini. Tapi aku tidak meminta apalagi memaksa kamu untuk melengkapi aku menjadi sempurna di matamu.
Jika kamu menunggu ungkapan kata ini dari aku, aku mohon maaf dengan menyesal aku tidak bisa mengatakan "aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri" karena apa? aku pun tidak pernah mencoba mencintai diriku sendiri, bagaimana aku mau mencintai kamu lebih dari aku?
Tapi kamu pun suatu hari nanti akan bertanya, "apa yang aku butuhkan dari kamu?" aku pastikan dan berikan jawaban dari sekarang "aku tidak butuh apa-apa darimu" jika uang yang kamu rasa menjadi penting untuk kamu berikan padaku, sehingga kamu harus bekerja keras siang dan malam, TIDAK, aku tidak butuh uang mu, ijinkan aku bekerja, gunakanlah uang yg sudah kamu dapatkan dari keringatmu untuk keperluan yang kamu rasa penting bagimu. Aku bukan wanita materialistis. Sama sekali aku tidak butuh apa-apa dari kamu, kamu tidak perlu bersusah-sudah membeli mawar sebagai tanda cinta kamu ke aku, gak perlu, toh mawar itu akan ku biarkan layu dan mengering, cukuplah mengerti aku jika kamu mencintaiku. Lantas apa yang aku butukan dari mu sebagai suamiku? aku tidak butuh apa-apa, tetaplah menjadi dirimu sendiri yang tidak perlu memaksakan merubah menjadi pangeran yang ramah atau polisi siaga untuk diriku. Tetaplah menjadi dirimu sendiri.
Sekarang kamu sudah tau siapa aku, kalau wanita lain memberikan 1 sampai 10 syarat ideal menjadi suaminya, aku bahkan tidak punya 1 syarat pun. Oleh karena itu bijaksanalah untuk tidak memberikan syarat kepadaku jika bersedia menjadi istrimu. Sekali lagi aku mungkin bukan wanita yang sempurna, tapi kehadiranmu bisa saja menjadikan diriku sempurna. 1 hal yang sangat aku pahami dan aku terima dengan lapang dada adalah TIDAK SEMUA YANG TERJADI DALAM HIDUP KITA ADALAH SESUAI DENGAN YANG KITA INGINKAN, termasuk mungkin jika kamu menjadi suamiku, atau aku menjadi suamimu. Mungkin saja kamu akan berkata : pria mana yang mau menikahi wanita seperti aku? wanita dingin dan tak punya rasa mungkin juga tak punya hati dan cinta. Laki-laki mana yang sudi menikahi wanita seperti mayat hidup, atau punya dunia sendiri? tidak ada. Aku jawab ADA. siapa? alm Ayahku. Dia menerima mamaku tanpa syarat, buruknya mamaku diterimanya, baiknya mamaku dianggapnya bonus saja dari Tuhan. Ayahku mencintai mamaku yang sepanjang hidupnya tidak pernah mencintai ayaku. Lantas mungkin kamu juga akan bertanya : pria mana pun yang menikahi aku hanyalah pria tolol yang tidak akan pernah bahagia selama pernikahannya. Aku sangat menyadari 1 hal, Bahagia itu bukan diciptakan atau datang dari orang lain, bahagia itu diciptakan dan datang dari diri sendiri.
So terakhir, aku tidak tau haruskan mengucapkan terimakasih atau turut berduka jika kelak kamu menikahi aku nanti. Aku tidak akan menjanjikan apa2, termasuk kebahagiaan dan kesetiaan. Begitupun dari dirimu, aku tidak mengharap apa2, kebahagiaan dan kesetiaan.
Aku tidak pernah tau apa yang terjadi nanti, mungkin saja dengan kasihmu dan kasih Tuhan mampu membuat aku yang seperti ini menjadi sangat sungguh mencintaimu, bahkan rela mati untukmu, cuma waktu yang bisa menjawab. Jika dalam perjalanan hidup kita nanti kamu merasa berat melanjutkan hidup dengan aku, katakan saja, jangan pikul sendiri beban dipundakmu. Kembalikan aku pada orangtuaku, itupun jika nanti mamaku masih hidup, jika sudah tiada lepaskan aku secara ikhlas dari hidupmu. Trimakasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk membaca ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar